http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/
Tambora
Menyapa Dunia Tahun 2015 merupakan peringatan 200 tahun meletusnya
Gunung Tambora tahun 1815. yang terjadi dua abad lampau, terekam dalam
sejarah manusia sebagai salah satu letusan terdahsyat yang pernah
terjadi di muka bumi. Gunung tambora terletak di sebuah pulau kecil yang
berada di gugusan kepulauan sunda kecil yang bernama Sumbawa. Menurut
seorang Ahli gunung api dari Universitas Rohde Island, Haraldur
Sigurdson inilah erupsi yang paling banyak di teliti dalam sejarah. -
See more at:
http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/kedahsyatan-letusan-gunung-tambora-dua-abad-lalu-menggemparkan-dunia/#sthash.EONChwcU.dpuf
Tambora
Menyapa Dunia Tahun 2015 merupakan peringatan 200 tahun meletusnya
Gunung Tambora tahun 1815. yang terjadi dua abad lampau, terekam dalam
sejarah manusia sebagai salah satu letusan terdahsyat yang pernah
terjadi di muka bumi. Gunung tambora terletak di sebuah pulau kecil yang
berada di gugusan kepulauan sunda kecil yang bernama Sumbawa. Menurut
seorang Ahli gunung api dari Universitas Rohde Island, Haraldur
Sigurdson inilah erupsi yang paling banyak di teliti dalam sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian Letusan
Gunung Tambora sepuluh kali lebih dahsyat dibanding letusan Krakatau dan
seratus kali lebih besar dari letusan Gunung Vesuvius dan St. Helens.
Sekitar 100 ribu orang menjadi korban akibat letusan ini, tiga kerajaan
terkubur dalamtimbunan erupsi yaitu kerajaan Tambora, Kerajaan Pekat dan
Kerajaan Sanggar. Sidgurdsson mengatakan bahwa material erupsi naik
hingga 43 km ke atmosfir. bayangkan ketinggian ini sekitar 10 kali lebih
tinggi dari ketinggian pesawat terbang komersial mengeluarkan batuan
panas cair dalam bentuk abu dan batu apung dengan volume 100 km3. Jumlah tersebut jauh lebihbesar disbanding volume erupsi vulkanik lainnya yang direkam dalam sejarah manusia.
Sejarah kedahsyatan tambora dimulai
ketika tahun 1812, kaldera Tambora bergemuruh dan mengeluarkan awan
hitam. Pada 5 april 1815, letusan dengan kekuatan sedang terjadi,
diikuti dengan bunyi letusan menggelegar. Pada pagi hari 6 April 1815
debu vulkani k jatuh di jawa Ti mur yang di iringi suara samar seperti
dentuman setonator dan berlangsung hingga 10 april 1815. Pada tanggal 10
dan 11 April 1815 di Pulau Sumatra (jarak dari Tambora sekitar 2600 km)
suara yang terdengar seperti l etusan senjata api, demi kian ki ra-kira
kronologis kedahsyatan letusan Tambora yang terekam dari cerita
Letusan ini menghasilkan awan panas
sekitar 400 juta ton diantaranya bumi tidak mengalami musim panas dalam
tahun itu. Kejadi an i ni di kenal dengan istil ah “ year without summer”.
Keti ka gas be reaksi dengan kandungan air di atmosfi r, reaksi
menghasilkan kelam di ufuk. Sinar senja langit muncul oranye atau merah
dekat cakrawala langit merah muda dan warna jingga. Di London, anatar 28
Juni sampai 2 juli 1815 serta 3 September sampai 7 Oktober 1815, orang-
orang melihat sinar matahari berwarna-warni saat tenggelam di ufuk.
Sinar matahari pada senja hari terlihat oranye hal demikian terpapar di
cakrawala langit terlihat merah muda mendekati jingga.
Gunung Tambora sebagai warisan dunia
dengan sejarah kedahsyatan letusannya kini telah menjadi epic. Dua abad
sudah, peristiwa dahsyat tersebut berlalu, Tambora telah menorehkan
sejarah dahsyat dan merubah tatanan masyarakat serta alam pada waktu
itu. Cerita epic tersebut kini sangat menarik perhatian ilmuwan dari
berbagai disiplin ilmu untuk mengkaji ulang melalui serangkaian
penelitian dan penelusuran literature, untuk mempertautkan
potongan-potongan cerita dari mulut kemulut dan manuskrip yang
ditemukan. Serangkaian penelitian Arkeologis dan Vulkanologis mengawali
pembuktian secara ilmiah epic tersebut.
- See more at:
http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/kedahsyatan-letusan-gunung-tambora-dua-abad-lalu-menggemparkan-dunia/#sthash.EONChwcU.dpuf
Tambora
Menyapa Dunia Tahun 2015 merupakan peringatan 200 tahun meletusnya
Gunung Tambora tahun 1815. yang terjadi dua abad lampau, terekam dalam
sejarah manusia sebagai salah satu letusan terdahsyat yang pernah
terjadi di muka bumi. Gunung tambora terletak di sebuah pulau kecil yang
berada di gugusan kepulauan sunda kecil yang bernama Sumbawa. Menurut
seorang Ahli gunung api dari Universitas Rohde Island, Haraldur
Sigurdson inilah erupsi yang paling banyak di teliti dalam sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian Letusan
Gunung Tambora sepuluh kali lebih dahsyat dibanding letusan Krakatau dan
seratus kali lebih besar dari letusan Gunung Vesuvius dan St. Helens.
Sekitar 100 ribu orang menjadi korban akibat letusan ini, tiga kerajaan
terkubur dalamtimbunan erupsi yaitu kerajaan Tambora, Kerajaan Pekat dan
Kerajaan Sanggar. Sidgurdsson mengatakan bahwa material erupsi naik
hingga 43 km ke atmosfir. bayangkan ketinggian ini sekitar 10 kali lebih
tinggi dari ketinggian pesawat terbang komersial mengeluarkan batuan
panas cair dalam bentuk abu dan batu apung dengan volume 100 km3. Jumlah tersebut jauh lebihbesar disbanding volume erupsi vulkanik lainnya yang direkam dalam sejarah manusia.
Sejarah kedahsyatan tambora dimulai
ketika tahun 1812, kaldera Tambora bergemuruh dan mengeluarkan awan
hitam. Pada 5 april 1815, letusan dengan kekuatan sedang terjadi,
diikuti dengan bunyi letusan menggelegar. Pada pagi hari 6 April 1815
debu vulkani k jatuh di jawa Ti mur yang di iringi suara samar seperti
dentuman setonator dan berlangsung hingga 10 april 1815. Pada tanggal 10
dan 11 April 1815 di Pulau Sumatra (jarak dari Tambora sekitar 2600 km)
suara yang terdengar seperti l etusan senjata api, demi kian ki ra-kira
kronologis kedahsyatan letusan Tambora yang terekam dari cerita
Letusan ini menghasilkan awan panas
sekitar 400 juta ton diantaranya bumi tidak mengalami musim panas dalam
tahun itu. Kejadi an i ni di kenal dengan istil ah “ year without summer”.
Keti ka gas be reaksi dengan kandungan air di atmosfi r, reaksi
menghasilkan kelam di ufuk. Sinar senja langit muncul oranye atau merah
dekat cakrawala langit merah muda dan warna jingga. Di London, anatar 28
Juni sampai 2 juli 1815 serta 3 September sampai 7 Oktober 1815, orang-
orang melihat sinar matahari berwarna-warni saat tenggelam di ufuk.
Sinar matahari pada senja hari terlihat oranye hal demikian terpapar di
cakrawala langit terlihat merah muda mendekati jingga.
Gunung Tambora sebagai warisan dunia
dengan sejarah kedahsyatan letusannya kini telah menjadi epic. Dua abad
sudah, peristiwa dahsyat tersebut berlalu, Tambora telah menorehkan
sejarah dahsyat dan merubah tatanan masyarakat serta alam pada waktu
itu. Cerita epic tersebut kini sangat menarik perhatian ilmuwan dari
berbagai disiplin ilmu untuk mengkaji ulang melalui serangkaian
penelitian dan penelusuran literature, untuk mempertautkan
potongan-potongan cerita dari mulut kemulut dan manuskrip yang
ditemukan. Serangkaian penelitian Arkeologis dan Vulkanologis mengawali
pembuktian secara ilmiah epic tersebut.
- See more at:
http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/kedahsyatan-letusan-gunung-tambora-dua-abad-lalu-menggemparkan-dunia/#sthash.EONChwcU.dpuf
Tambora
Menyapa Dunia Tahun 2015 merupakan peringatan 200 tahun meletusnya
Gunung Tambora tahun 1815. yang terjadi dua abad lampau, terekam dalam
sejarah manusia sebagai salah satu letusan terdahsyat yang pernah
terjadi di muka bumi. Gunung tambora terletak di sebuah pulau kecil yang
berada di gugusan kepulauan sunda kecil yang bernama Sumbawa. Menurut
seorang Ahli gunung api dari Universitas Rohde Island, Haraldur
Sigurdson inilah erupsi yang paling banyak di teliti dalam sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian Letusan
Gunung Tambora sepuluh kali lebih dahsyat dibanding letusan Krakatau dan
seratus kali lebih besar dari letusan Gunung Vesuvius dan St. Helens.
Sekitar 100 ribu orang menjadi korban akibat letusan ini, tiga kerajaan
terkubur dalamtimbunan erupsi yaitu kerajaan Tambora, Kerajaan Pekat dan
Kerajaan Sanggar. Sidgurdsson mengatakan bahwa material erupsi naik
hingga 43 km ke atmosfir. bayangkan ketinggian ini sekitar 10 kali lebih
tinggi dari ketinggian pesawat terbang komersial mengeluarkan batuan
panas cair dalam bentuk abu dan batu apung dengan volume 100 km3. Jumlah tersebut jauh lebihbesar disbanding volume erupsi vulkanik lainnya yang direkam dalam sejarah manusia.
Sejarah kedahsyatan tambora dimulai
ketika tahun 1812, kaldera Tambora bergemuruh dan mengeluarkan awan
hitam. Pada 5 april 1815, letusan dengan kekuatan sedang terjadi,
diikuti dengan bunyi letusan menggelegar. Pada pagi hari 6 April 1815
debu vulkani k jatuh di jawa Ti mur yang di iringi suara samar seperti
dentuman setonator dan berlangsung hingga 10 april 1815. Pada tanggal 10
dan 11 April 1815 di Pulau Sumatra (jarak dari Tambora sekitar 2600 km)
suara yang terdengar seperti l etusan senjata api, demi kian ki ra-kira
kronologis kedahsyatan letusan Tambora yang terekam dari cerita
Letusan ini menghasilkan awan panas
sekitar 400 juta ton diantaranya bumi tidak mengalami musim panas dalam
tahun itu. Kejadi an i ni di kenal dengan istil ah “ year without summer”.
Keti ka gas be reaksi dengan kandungan air di atmosfi r, reaksi
menghasilkan kelam di ufuk. Sinar senja langit muncul oranye atau merah
dekat cakrawala langit merah muda dan warna jingga. Di London, anatar 28
Juni sampai 2 juli 1815 serta 3 September sampai 7 Oktober 1815, orang-
orang melihat sinar matahari berwarna-warni saat tenggelam di ufuk.
Sinar matahari pada senja hari terlihat oranye hal demikian terpapar di
cakrawala langit terlihat merah muda mendekati jingga.
Gunung Tambora sebagai warisan dunia
dengan sejarah kedahsyatan letusannya kini telah menjadi epic. Dua abad
sudah, peristiwa dahsyat tersebut berlalu, Tambora telah menorehkan
sejarah dahsyat dan merubah tatanan masyarakat serta alam pada waktu
itu. Cerita epic tersebut kini sangat menarik perhatian ilmuwan dari
berbagai disiplin ilmu untuk mengkaji ulang melalui serangkaian
penelitian dan penelusuran literature, untuk mempertautkan
potongan-potongan cerita dari mulut kemulut dan manuskrip yang
ditemukan. Serangkaian penelitian Arkeologis dan Vulkanologis mengawali
pembuktian secara ilmiah epic tersebut.
- See more at:
http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/kedahsyatan-letusan-gunung-tambora-dua-abad-lalu-menggemparkan-dunia/#sthash.EONChwcU.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar