Jumat, 30 Oktober 2015

Save Tambora

 

Say No, to ...

ILEGAL LOGGING ..

           

Hutan Tambora Terancam Rusak

LOMBOK POST hal. 20 BIMA - DOMPU
Sabtu, 31 Oktober 2015 




BIMA. Kawasan hutan tugtupan dan konservasi di Kecamatan Tambora terancam rusak. terutama dikawasan bagian utara Desa Kawinda To'i hingga ujung selatan Doro Peti.
Kayu-kayunya dijarah oleh pelaku ilegal logging yang diduga warga tersebut. "kami prihatin dengan kondisi hutan di Tambora. sebahagian besar pepohonan telah ditebang" ungkap Ketua Masyarakat Pecinta Alam Tambora (MAPATA) Sugeng Purnomo kepada wartawan kemaren.
Kata dia, hasil observasi MAPATA bersama sejumlah pemerhati kelestarian hutan, menemukan fakta mencengangkan. Kayu-kayu besar yang menjadi pelindung hutan dan sumber mata air di kawasan tersebut telah dibabat dan dieksploitasi.
Eksploitasi kayu hutan tutupan negara itu lanjut dia, dilakukan oleh salah satu perusahaan. dengan alasan telah mendapatkan izin dari pemerintah. Namun dia heran, perusahaan itu begitu mudah mendapatkan izin dari pemerintah "kok bisa yach, mereka dapat izin" katanya heran.
Eksploitasi hutan tersebut katanya, telah dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar dalam beberapa tahun terakhir. seperti di Desa Labuan Kenanga, pernah di hantam banjir besar yang mengenangi 70 persen pemugkiman warga. beberapa sungai sekitar kawasan hutan, mengering saat musim kemarau.ungai Pancasila kini sudah mengering. padahal sungai itu tidak pernah kering" sebutnya.
Tak hanya itu sebutnya, penebangan pepohonan di sekitar Sori Sumba telah menyalahi aturan. karena telah masuk area situs Tambora. bila ini dibiarkan, bukan tidak mungkin semua kayu penahan air dan pelindung hutan habis dalam beberapa tahun ke depan.
 "saya sudah mengirim tulisan ke national geografic beberapa bulan lalu. dengan harapan ada perhatian nasional terhadap kerusakan Hutan Tambora". harapannya.
Hingga berita ini ditulis. Kepada Dinas Kehutanan Kabupaten Bima belum berhasil dihubungi.(mch/r8) Ahmad Syaifullah/Radar Tambora 

 Memperingati Hari Pohon Sedunia

Ironi ..

Kamis, 23 April 2015

LEGENDA TAMBORA



 



Legenda  TamBORA

 “Tambo” Legenda Tambora  adalah kisah, ‘cerita rakyat Tambora’,    yang dituturkan secara turun temurun dari orang-tua kepada anaknya sebagai ‘iktibar’ bagi generasi  ‘penerus bangsa’ yang mesti belajar dari sejarah kelam akan petaka yang dahsyat menimpa mereka tentang sebab akibat dari Sifat dan Prilaku Manusia yang hidup penuh dengan, ‘kesombongan, keangkuhan, keserakahan dan kelicikan’ akan berbuah petaka.
Pada abad  XVIII di Pulau Sumbawa ‘agama Islam’ sedang berkembang dengan pesatnya, yang di bawa pemuka-pemuka, tokoh tokoh Islam dari Jawa dan Sulawesi, tak terkecuali Tambora sebagai salah satu kerajaan  di belahan timur kaki Gunung Tambora.  Kisahnya, pada masa itu kerajaan Tambora kedatangan seorang rohaniawan Islam dari Sulawesi  yang bernama Tuan Guru Shaleh dalam perjalanan perniagaannya ke pulau-pulau (antar) pulau di Nusantara.
 Sebagai pendatang baru di Kerajaan Tambora, kehadiran Tuan Guru Shaleh tentunya menarik perhatian masyarakat Tambora,  karena kepiawaiannya dalam berniaga dan keramah-tamahannya betutur kata. Tuan Guru Shaleh dikenal dermawan dan suka memberikan nasehat serta petunjuk dalam hidup dan kehidupan mereka.
Pada suatu hari ‘ashar’, ketika Tuan Guru Shaleh selesai melaksanakan aktivias perniagaannya dan menunaikan ‘shalat’ sebagai kewajiba seorang ‘muslim’  dia melihat se-ekor anjing masuk ‘langgar ’ tempat dia ber-ibadah, berkatalah Tuan Guru Shaleh “..... bahwa memakan anjing itu haram hukum-nya menurut hukum ‘syareat’ Islam”. Dst.
Dari saat itulah Tuan Guru Shaleh ‘terkenal’ di Tambora  sebagai
pendatang, orang baru di kerajaan Tambora dan sampailah kabar, berita tersebut  ke telinga Sang Raja, bahwa  ada seorang Tuan Guru  pembawa ajaran Islam yang dermawan  menyebarkan pahamnya di ibu kota ‘pusat kerajaan’ Tambora dan, menyatakan makan Anjing itu ‘ haram’..! ,... hukumnya. Mendengar kabar tersebut Sang Raja jadi penasaran, maka di utuslah beberapa orang kepercayaannya untuk menyelidiki dan membuktikan kabar berita yang didengarnya. Tak lama berselang kembalilah mereka dengan laporan atas  penyelidikan dan  kebenaran tentang kabar berita tersebut.
Marahlah Sang Raja, dan dipanggillah para ‘penggawa/ abdinya’, untuk membuat ‘siasat’ guna mempermalukan Tuan Guru Shaleh di hadapan petinggi dan masyarakat Tambora. Direncanakanlah sebuah acara ‘adat’  serta mengundang masyarakat Tambora untuk meramaikan acara tersebut. Lalu di undanglah Tuan Guru Shaleh dengan siasat yang telah disepakati dalam sebuah perjamuan makan ‘pesta makan’ ke istana Raja.
Pada acara tersebut dihidangkanlah makanan dari daging ‘anjing’ khusus buat ‘Tuan Guru Shaleh’, serta daging ‘kambing’ buat para tamu lainnya. Setelah selesai pesta, dihadapan para tamu undangan  berkatalah Sang Raja dengan bangganya (merasa telah berhasil memperdaya Tuan Guru Shaleh untuk memakan daging anjing’,) kepada Tuan Guru Shaleh :  “perdebatan antara RT ( Raja Tambora) dan TGS (Tuan Guru Shaleh) “:
 RT   : kepadaTuan Guru tamu kami yang mulia,  bagaimana ‘rasa’ jamuan kami ...!
TGS : paduka Raja, Alhamdulillah tentu saja rasa-Nya enak. Terimakasih Sebelum-Nya.
RT   : Ha ha ha itulah dia yang Tuan Guru ‘makan’ , Anjing Haram. Enak Tu Tuan Guru, dengan nada mengejek ... (para penggawa dan abdi rajapun jadi riuh...)
TGS:  (dengan tenang dan penuh ke-arifan). Paduka, yang saya makan ya daging Kambing. InsyaAllah..!
RT   : Ha ha ha ... Tuan Guru, kami yang membuat masakan itu dan kami yang tau pasti apa yang kami perbuat, nah kalau Tuan Guru benar coba buktikan  ... !!!  (gaya raja dengan congkaknya..).
TGS  : MasyaAllah ... gumam Tuan Guru.
 Jadi..,  Saya akan buktikan apa yang masuk perut/yang saya makan itu, jika saya panggil ‘kambing’ dia akan jawab  ‘mBeek’ dan jika saya panggil ‘anjing’ dia akan jawab  ‘gukguk’ di perut saya atau di perut Paduka Raja.
RT   : Ha ha ha ha Tuan Guru Lah yang pangil ... ha ha ha ( para tamu dan penggawapun ikut melecehkan/mengolok Tuan Guru). Mana mungkin ‘anjing’ dan ‘kambing’  mati bisa telah dipanggil...!
TGS :  Tuan Guru Shaleh-pun berdiri memandang para hadirin, : Paduka serta Para Hadirin semua saya harap perhatian kita semua, karena saya akan membuktikan kata-kata/keyakinan saya.
Pertama saya akan panggil apa yang saya makan, kedua baru saya panggil apa yang paduka makan. Gimana..!!!
RT   : Setuju... ayo panggil dan buktikan. ???  ayo ...! (yang hadir menimpali).
TGS : Hai ‘kambing’ menyahutlah .!!!
 mBeekkk.... ,
Suara kambing pun keluar dari perut Tuan Guru Shaleh.
          Hai ‘Anjing” .... !!!
 Guguk guguk,...
gonggongan ‘anjing’ pun terdengar dari perut Sang Raja.
RT   : Mukanya Merah dan Marah. Para penggawa dan abdi terpana, karena kelicikikan, aib serta rahasia mereka pada terbuka. Raja merasa kalah, malu dan memerintahkan para penggawa menghukum/meng-eksekusi Tuan Guru Shaleh.
TGS  : di Eksekusi Mati sesuai perintah Sang Raja Yang Murka, di akhir kalimatnya Sang Rohaniawan  Tuan Guru Shaleh berkata :
‘.. yang batil itu akan lenyap/hancur, dan yang di sisi Allah akan kekal/abadi’.
Tak lama dari kejadian tersebut meletuslah Gunung Tambora  meluluh lantakkan Tiga (3) Kerajaan disekitarnya (Kerajaan Sanggar, Kerajaan Tambora, dan Kerajaan Pekat)  lenyap bagai ditelan bumi. 

 Hasil gambar untuk tambora
 gambar dari,

 Legendapun berlanjut dengan munculnya Tuan Guru Shaleh di laut/selat belahan barat kaki Gunung Tambora yang di kenal dengan  ‘Teluk Shaleh’.
Hingga kini “tambo”,  cerita, mitos, legenda Meletusnya Gunung Tambora masih dapat kita dengar dari mulut-kemulut dengan beragam versi sebagai cerita rakyat Tambora.
Penulis “tambo”/Pemerhati Tambora

Bukhari Retman, Drs
SP-5 Tambora
2010
***
**
*
 Mengenang 200 th/Dua Abad Meletusnya Gunung Tambora dan
60 th Konferensi Asia Afrika

Senin, 30 Maret 2015

Let's Go Tambora



The Greatest Crater in Indonesia
'Taman Nasional Tambora'

At the edge of Tambora Caldera
 http://mapcarta.com/Mount_Tambora/Gallery

Gunung Tambora bukan saja terkenal dengan kedahsyatan letusannya pada tahun 1815 tapi juga dengan julukan 'The Greatest Crater in Indonesia' (Kawah Terbesar di Indonesia) akibat dari adanya letusan terdahsyat di dunia terkenal dengan The Largest Volcanic Eruption in History. Selain itu disamping pesona Teluk Saleh dengan Pulau Moyonya di belahan Barat, Pulau Satonda di belahan Utara, Padang Savana di belahan Selatan, Bukit Kedindi di belahan Timur, keindahan Gunung Tambora lainnya adalah padang pasir luas di sepanjang bibir kawah yang ditumbuhi bunga Edelweiss kerdil sekitar 0,5 meter sampai 1,5 meter dengan jarak masing-masing berjauhan sekitar dua meter sampai 100 meter.




Juga adanya keindahan batuan-batuan berlapis dan pada bagian atasnya datar seperti meja, lapisan batuan sepanjang tebing kawah yang berlapis-lapis dengan pemandangan kawah, lautan,  padang pasir luas yang indah. Menjadikan Gunung Tambora termasuk salah satu gunung yang indah di Indonesia, dengan ketinggian hanya 2.851 mdpl (meter di atas permukaan laut) mampu memikat hati para pendaki dengan pesona alamnya yang sangat unik.
 http://wisatantb2012.blogspot.com

 Lebar kawah Gunung Tambora 7 km (tujuh kilometer), keliling kawah 16 kilometer, dan kedalaman kawah dari puncak sampai dasar kawah kedalaman 800 meter, sehingga kawah Gunung Tambora terkenal dengan The Greatest Crater in Indonesia (Kawah Terbesar di Indonesia) dengan fenomena alam yang menakjubkan.
 https://www.google.com




Selasa, 17 Maret 2015

Taman Nasional Tambora

Welcome To Tambora



 Acara peringatan 2 Abad meletusnya gunung Tambora ‘ Tambora Menyapa Dunia’ dan Tambora menjadi Taman Nasional adalah kesempatan emas bagi masyarakat  Nusa Tenggara Barat dalam mempromosikan ke-indahan dan ke-elokan ‘potensi sda dan sdm’ daerah Dompu dan Bima di mata dunia, disamping tak kalah fungsinya sebagai daerah Kawasan konservasi ‘Cagar Alam, Suaka Margasatwa dan Taman Buru’ Gunung Tambora dengan bentang lahan yang sangat luas yang memiliki keragaman jenis tumbuhan , menjadikan  kawasan konservasi Gunung Tambora  serta memiliki peran strategis sebagai sistem penyangga kehidupan untuk menjamin keberlangsungan fungsi ekologi pada kawasan tersebut.
mbojodompu-community.blogspot.com


Kawasan konservasi Gunung Tambora ditumbuhi berbagai jenis kelasifikasi tumbuhan, seperti herba (Lepidagathis eucephala, Achyranthes bidentata, Colocasia gigantea, Dichrocephala chrysanthemifolia dan lainnya. Potensi satwa, kawasan konservasi Gunung Tambora juga merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa mulai dari klas primata, klas reptil klas mamalia hingga klas aves/burung seperti Kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea). Jumlah jenis burung yang telah teridentifikasi pada tahun 2012 sebanyak 43 jenis di mana beberapa jenis di antaranya merupakan jenis dilindungi dan satu jenis burung endemik Nusa Tenggara Barat.
 
Bentang lahan kawasan Gunung Tambora terdiri atas beberapa gugusan gunung, antara lain Gunung Tambora (2.851 mdpl), Gunung Ranu (1.128 mdpl), Gunung Lambubu (1.120 mdpl), Gunung Mbolo (1.180 mdpl), Gunung Peke (1.000 mdpl), Gunung Kancidong (950 mdpl), Gunung Tabbenae (833 mdpl), Gunung Donggo Tabbe (572 mdpl) dan Gunung Kadindingnae (505 mdpl). 
 
Gugusan gunung tersebut membentuk sungai-sungai yang berhulu di Gunung Tambora. Sungai tersebut antara lain sungai Labuhan Kenanga, Sungai Pasumba, Sungai Labuhan Bili, Sungai Nangamiro, Sungai Hodo dan Sungai Maggae. 
 
Dengan status ‘Taman Nasional’  Tambora akan menjadi ‘kawasan terpadu’ mencakup Cagar alam 23.840.81 hektare, suaka margasatwa 21.674.68 hektare, dan taman buru 26.130,25 hektare yang sangat bermanfaat bagi kepentingan pariwisata di Dumpu dan Bima dan perbaikan ekonomi masyarakat di segala bidang.

Sabtu, 14 Maret 2015

Top Of Tambora

Ketika Anda berdiri di puncak Gunung Tambora maka akan mendapati pemandangan kawah, padang pasir, samudera lautan yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Kelelahan, keletihan dan perjuangan berhari-hari untuk menuju puncak hanya dapat terbayarkan dengan kepuasan batin sebagai pengalaman yang amat berarti seumur hidup n citra pesona alam yang hanya diperoleh dengan mendaki ke Tambora. Ada bukit kecil tandus menjulang di sisi barat kawah Tambora dimana itulah puncak Tambora saat letusan pada 1815.
Pada zona puncak ini permukaan tanahnya ditutupi kerikil dan tonggak batu setinggi setengah meter sebagai tanda ketinggian 2.722 m dari Gunung Tambora saat ini. Dari sini kita dapat menikmati panorama yang menakjubkan antara lain di  sebelah utaranya tampak Laut Flores dan Pulau Satonda yang indah dan unik karena terdapat danau jernih dikelilingi tebing-tebing perbukitan. Dan anda dapat arahkan pandangan dengan leluasa dari sini dimana selain kawah di sebelah baratnya, terlihat pula  pucuk Gunung Rinjani yang menyembul diselimuti awan
Suber :
2 Abad Tambora Menyapa Dunia.
Pos dan Jalur pendakian Gunung Tambora _ Bandung123.com